Pendahuluan
Kemajuan bidang teknologi informasi sekarang ini memungkinkan antara lain terdapatnya jaringan yang canggih mengarah kepada hubungan jaringan, yaitu Internet. Internet adalah sumber daya informasi yang menjangkau seluruh dunia. Sumber daya informasi tersebut sangat luas dan sangat besar sehingga tidak ada satu orang pun, satu organisasi, atau satu negara yang dapat menanganinya sendiri.
Sejarah Berdirinya Internet
Jagat raya Internet tercipta oleh suatu ledakan tak terduga di tahun 1969, yaitu dengan lahirnya ARPANET, suatu proyek eksperimen dari Kementrian Pertahanan Amerika Serikat bernama DARPA (Department of Defense Advanced Research Projects Agency). Misi awalnya sederhana, yaitu mencoba menggali teknologi jaringan yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya yang jauh, seperti sistem komputer pangkalan data yang besar. Keberhasilan ARPANET membantu membudidayakan sejumlah jaringan lainya, yang kemudian menjadi saling berhubungan, dan 25 tahun kemudian, sistem ini berevolusi menjadi suatu organisme yang semakin luas perkembangannya, yang mencakup puluhan juta orang dan ribuan jaringan. Selanjutnya, jaringan komputer tersebut diperbaharui dan dikembangkan, sehingga sekarang penerusnya menjadi tulang punggung global untuk sumber daya informasi yang kini kita kenal dengan nama Internet (LaQuey, 1997: 2). Sebagian besar pengguna melukiskan Internet sebagai suatu jaringan dari jaringan dan pertumbuhannya tampak tak pernah berhenti. Internet tidak hanya menghubungkan kita dengan semua komputer lain, tetapi juga menghubungkan kita dengan semua komputer lainya yang juga terkoneksi ke Internet dari seluruh penjuru dunia. Internet adalah semacam jagat raya yang terus menerus berkembang, memiliki geografi, cuaca, dan budaya sendiri. Dalam dunia maya ini, berbagai orang dari penjuru dunia berkomunikasi melalui zona waktu berbeda tanpa saling tatap muka (kecuali dilengkapi dengan penambahan alat tertentu), dan informasinya tersedia selama 24 jam sehari dan dari tempat manapun.
Pertumbuhan Internet
Laju pertumbuhan jenis sumber daya yang terakses melalui Internet sungguh mencengangkan. Istilah sumber daya menyatakan segala sesuatu yang dapat diakses pada Internet, tak peduli dimanapun lokasinya. Sulit dibayangkan bagaimana Internet tumbuh sedemikian cepat dan sukses tanpa kendali sebuah organisasi atau manajer proyek. Memang benar, tak ada yang memonopoli akses atau penggunaan Internet. Salah satu alasan mengapa Internet sedemikian berhasil adalah keseriusan para pengembangnya untuk menghasilkan standar atau bakuan “terbuka”. Spesifikasi atau aturan yang diperlukan komputer untuk berkomunikasi tersedia secara terbuka dan gratis. Pertumbuhan Internet didunia ini menarik untuk dicermati, data berikut dapat diperlihatkan bagaimana pertumbuhan Internet yang terjadi. Perkiraan NUA survey dimana jumlah pengguna Internet pada Februari 1999 mencapai 153 juta. Sementara pada awal tahun 2000 berada pada angka 248.5 juta pengguna. Artinya pada rentang waktu itu terjadi pertumbuhan sebanyak 95.1 juta pengguna baru. Sebulan kemudian menjadi 275.54 juta pengguna. Dalam waktu sebulan tersebut bertambah hampir sebanyak kurang lebih 27 juta pengguna baru. (Febrian 2001: 29)
‘Kelahiran’ World Wide Web
Pada akhir 1980-an, saat Internet tumbuh perlahan-lahan dengan penambahan beberapa jaringan besar disana-sini, seorang ilmuwan bernama Tim Benners-Lee mulai mencari cara yang lebih baik untuk koleganya di European Laboratory for Particle Physics dalam berkomunikasi menggunakan komputer. Saat itu satu- satunya informasi yang bisa ditransmisikan melalui Internet berupa teks sederhana dilayar komputer. Banners-Lee dan rekan-rekannya menghubungkan informasi dari beragam sumber. Hasilnya adalah spesifikasi URL (Uniform Resource Locator), HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan basis World Wide Web (WWW). Sekarang, teknologi web ini memungkinkan pembuatan halaman informasi terformat yang bisa dihubungkan kehalaman informasi lain dan diakses melalui sebuah jaringan atau yang disebut dengan link. Halaman web bisa mencakup grafis, suara, animasi dan efek khusus lain sebagai tambahan pada teks. Sebuah halaman bisa dihubungkan ke halaman lain untuk memberikan akses ke informasi tambahan yang disebut dengan link. Seluruhnya ditransmisikan melalui medium fisik dan protokol Internet. Itulah sebabnya banyak orang berfikir bahwa web merupakan sinonim dari Internet. Tetapi sebelumnya, tampilan yang akan pertama muncul pada saat membuka suatu web adalah homepage atau tampilan muka situs (Hompage adalah halaman web yang pertama kali ditampilkan browser pada layar monitor saat alamat web diketikan). Nama dokumen atau file homepage biasanya berkode index.html. Sebuah hompage haruslah dibuat semenarik dan sebagus mungkin, karena kesan pertama suatu situs web akan terlihat pada saat homepage ditampilkan. Dari kesan pertama itu dapat menentukan apakah pengguna akan meneruskan untuk melihat halaman web lainya.
Kepopuleran World Wide Web
Sampai saat ini bentuk informasi dalam format Web adalah yang paling populer di Internet. Web menawarkan bentuk sajian informasi yang menarik, variatif, dinamis, dan interaktif. Web mampu menangani informasi dengan menggabungkan konsep multimedia, seperti teks, gambar, suara dan video sekaligus. Itulah sebabnya Web begitu populer dikalangan pengguna Internet, sebab sangat menarik. Kita dapat memahami dunia Web ini dengan membayangkan gabungan antara perpustakaan, galeria, studio rekaman, bioskop, bilboard, sistem pos, pusat pertokoan, bank, kelas, surat kabar, dan buletin klub. Kemudian lipatgandakan semuanya itu dengan jumlah besar yang tidak terbatas dan sebarkanlah semuanya pada bentangan geografis yang tidak terhingga (Graham,1992: 24) Dunia Web tumbuh diperkirakan dua kali lipat setiap lima bulan. Menurut perkiraan pada bulan Maret tahun 1999 terdapat kurang lebih 4,389,000 website, dan angka tersebut berlipat ganda pada bulan Agustus 1999 menjadi 800 juta website! (www.worldsofsearching.org/world1.html). Dan sekarang, dapat dibayangkan dengan semakin meluas dan bertambahnya pengguna Internet diseluruh dunia, maka sumber daya informasi yang tersedia di Internet (Web) begitu berlimpah. Hal ini mengakibatkan mencari informasi yang relevan dan tepat dalam lautan informasi menjadi suatu tantangan.
Worl Wide Web Sebagai Media Massa Tanpa Batas
Membayangkan Internet sebagai sekedar jaringan komputer adalah tidak tepat. Jaringan komputer hanyalah medium yang membawa informasi. Daya guna Internet terletak pada informasi itu sendiri, bukan pada jaringan komputer. Fokus yang ditekankan dalam makalah ini adalah Internet sebagai sumber daya informasi bukan sebagai jaringan komputer. Nilai yang ditawarkan oleh Internet dapat dikiaskan sebagai sistem jalan raya dengan transportasi berkecepatan tinggi, yang memperpendek waktu perjalanan. Atau dapat juga diibaratkan sebuah perpustakaan yang dapat di kunjungi setiap saat, dengan kelengkapan buku dan sumber informasi yang tak terbatas. Bentuk informasi yang dikemas dalam World Wide Web (Web) adalah bentuk penyajian informasi yang paling populer saat ini di Internet. Web menawarkan bentuk sajian informasi yang menarik, variatif, dinamis dan interaktif. Di dunia web informasi disajikan dalam beragam bentuk, baik itu berupa teks, gambar, grafik, animasi, suara dan sebagainya Kebanyakan apa yang kita lakukan dalam dunia Internet adalah mengakses suatu situs web. Web mampu merangkul semua bentuk informasi yang ada sekarang ini, baik itu informasi berbentuk visual (teks, gambar diam maupun dalam bentuk animasi), dan juga informasi berbentuk audio serta audiovisual.
Kehadiran Web 2.0
Web 2.0 (baca: web-to-o) merupakan istilah yang belakangan ini sedang naik daun. Istilah ini dipakai untuk menggambarkan aplikasi-aplikasi Internet generasi baru yang merevolusi cara kita menggunakan Internet. Semua aplikasi ini membawa kita masuk ke babak baru penggunaan Internet yang berbeda dengan generasi sebelumnya pada pertengahan tahun 1990-an. Dan imbasnya, belakangan ini banyak aplikasi Internet yang melabelkan dirinya dengan “Web 2.0′′. Untuk membedakan;karakter web 1.0 dan web 2.0, pertama- tama tentu kita harus mengerti dulu apa yang dimaksud dengan Web 2.0. Secara singkat, berikut ini ciri-ciri aplikasi Web 2.0 (diambil dari artikel ‘What is Web 2.0’):
a. The Web as Platform
Aplikasi Web 2.0 menggunakan Web (Internet) sebagai platformnya. Platform di sini adalah tempat suatu aplikasi dijalankan. Contoh platform yang terkenal adalah Windows, di mana ada aplikasi-aplikasi seperti Microsoft Office dan Coreldraw dapat dijalankan. Menggunakan Internet sebagai platform berarti aplikasi-aplikasi tersebut dijalankan langsung di atas Internet dan bukan di atas satu sistem operasi tertentu. Contohnya adalah Google yang bisa diakses dari sistem operasi mana pun. Contoh lainnya lagi adalah Flickr yang juga bisa diakses dari sistem operasi mana pun. Kelebihannya sangat jelas, aplikasi-aplikasi Web 2.0 ini tidak lagi dibatasi sistem operasi tertentu seperti pada Windows. Dan kita bahkan tidak perlu menginstall apapun untuk menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut.
b. Harnessing Collective Intelligence
Aplikasi Web 2.0 memiliki sifat yang unik, yaitu memanfaatkan kepandaian dari banyak orang secara kolektif. Sebagai hasilnya muncullah basis pengetahuan yang sangat besar hasil gabungan dari pengetahuan banyak orang. Contoh yang jelas adalah Wikipedia. Wikipedia adalah ensiklopedi online yang memperbolehkan semua orang untuk membuat dan mengedit artikel. Hasilnya adalah ensiklopedi online besar yang sangat lengkap artikelnya, bahkan lebih lengkap daripada ensiklopedi komersial seperti Encarta. Contoh lainnya lagi adalah del.icio.us di mana semua orang saling berbagi link-link menarik yang mereka temukan. Akibatnya kita bisa menemukan “harta karun” di Web gabungan hasil browsing dari ribuan orang. Blogosphere juga merupakan contoh kepandaian kolektif karena setiap orang bisa menulis blog-nya sendiri-sendiri lalu saling link satu sama lain untuk membentuk jaringan pengetahuan, mirip seperti sel-sel otak yang saling terkait satu sama lain di dalam otak kita.
c. Data adalah Segalanya
Kekuatan aplikasi Web 2.0 terletak pada data. Aplikasi-aplikasi Internet yang berhasil selalu didukung oleh basis data yang kuat dan unik. Contohnya adalah Google, yang kekuatannya terletak pada pengumpulan dan manajemen data halaman-halaman Web di Internet. Seperti juga Amazon yang memiliki data buku yang bukan hanya lengkap, tapi juga sangat kaya dengan hal-hal seperti review, rating pengguna, link ke buku-buku lain, dan sebagainya. Ini berarti perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang menguasai data.
Munculnya OSN (Online Social Networking)
Salah dampak lain dari perkembangan teknologi Web 2.0 adalah munculnya berbagai situs Online Social Networking (OSN). OSN atau juga disebut sebagai Social Network Service adalah sejenis perangkat lunak berbasis web yang memungkinkan pengguna internet saling berhubungan satu sama lain. Dengan OSN ini akan terbentuk komunitas-komunitas maya, bisa berdasarkan hobi tertentu,
profesi tertentu, wilayah domisili, agama, parpol pilihan, tokoh idola, dan sebagainya. Dengan OSN para pengguna bisa saling berbagi informasi dengan bentuk tulisan, gambar, suara (Audio), bahkan video. OSN dan Web 2.0 juga memungkinkan keterhubungan antara profil mereka di OSN dengan Blog yang sudah dimiliki oleh pengguna internet. Beberapa contoh OSN antara lain Friendster.com, Facebook.com, Multiply.com, Orkut.com, Myspace.com, Hi5.com, dll.
Meskipun sudah menjadi pembicaraan sejak tahun 2004, Web 2.0 bukanlah kata yang familiar bagi pengguna internet. Masih banyak pengguna yang mempertanyakan maksud dan manfaat dari penggunaan Web 2.0, terutama jika dibandingkan dengan web yang telah mereka kenal selama ini. Ketika Web 2.0 disebut sebagai tahap kedua dari perkembangan web yang telah ada saat ini, muncul kekhawatiran akan tidak kompatibelnya versi web tersebut dengan program web browser yang dimiliki pengguna. Padahal tidak ada satupun teknologi di sisi pengguna (client) yang perlu di-upgrade untuk dapat mengakses web tersebut. Perkembangan web 2.0 lebih menekankan pada perubahan cara berpikir dalam menyajikan konten dan tampilan di dalam sebuah website. Sebagian besar cara berpikir tersebut mengadaptasi gabungan dari teknologi web yang telah ada saat ini. Walaupun definisi mengenai Web 2.0 masih belum secara utuh diformulasikan sampai hari ini, ada pihak yang mengatakan bahwa Web 2.0 lebih menekankan pada social network atau jalinan sosial antara penggunanya seperti yang telah kita lihat selama ini dalam dunia Blog (Konek edisi 5 Februari 2006). Dengan adanya RSS di dalam Blog, informasi-informasi di dalam sebuah Blog dimungkinkan dapat diadaptasi, dikoleksi, dan di-share untuk menjadi bagian dari Blog lainnya. Namun O’Reilly dan MediaLive International menekankan bahwa Web 2.0 merupakan sebuah platform bagi aplikasi. Mereka mendeskripsikan hal ini sebagai sebuah software yang berjalan melalui media internet dengan bantuan web browser dan tidak perlu diinstalasi terlebih dahulu seperti software- software yang umumnya kita gunakan sehari-hari. Bahkan konsep mengenai sistem operasi di dalam web juga masuk dalam definisi tersebut di dalam Web 2.0 pada tahun 2005.
MS Word berbasis Web
Anda dapat menjalankan program pengolah kata seperti Microsoft Word, serta mengubah dokumen dengan hanya mengunjungi situs yang menyediakan program tersebut. Karena program tersebut dapat dijalankan melalui web browser, Anda tidak perlu melakukan instalasi program apapun di dalam komputer. Beberapa praktisi internet telah mengenal kemampuan tersebut dalam AJAX (Asynchorous Javascript and XML), yang menggabungkan teknologi HTML, CSS, Javascript, dan XML dalam menciptakan aplikasi website yang dinamis. Contoh aplikasi tersebut dapat Anda lihat pada Google yang menyediakan program sejenis Microsoft Excel melalui situsnya di http://spreadsheets.google.com. Melalui aplikasi di dalam situs tersebut, Anda dapat membuka dan mengolah dokumen spreadsheet yang dimiliki. Bahkan dokumen tersebut dapat di-sharing ke beberapa rekan di internet. Dengan adanya fasilitas penyimpanan, pengguna tidak lagi membutuhkan media penyimpanan konvensional seperti disket atau flash disk. Pengolahan data dan penyimpanan dokumen, bahkan sharing dokumen, dapat dilakukan hanya dalam satu jendela web browser.
Tujuh Karakteristik
Meskipun definisi Web 2.0 belum secara solid diformulasikan, terdapat tujuh prinsip yang mendasari karakter Web 2.0. Karakter tersebut antara lain web sebagai platform dimana menjadikan web sebagai tempat bekerja di manapun Anda berada. Cukup dengan membuka web browser, Anda dapat mengerjakan tugas mengetik dokumen, perhitungan keuangan, atau merancang presentasi melalui aplikasi-aplikasi yang telah disediakan dan dapat dijalankan secara langsung melalui internet. Karakteristik berikutnya, adanya partisipasi dari pengguna dalam berkolaborasi pengetahuan. Hal ini mengingatkan akan pemberian kepercayaan kepada pengguna internet untuk dapat berpartisipasi dalam berbagi pengetahuan di Wikipedia, sebuah ensiklopedia berbasis web yang disusun berdasarkan masukan-masukan pengguna internet di seluruh dunia. Karakteristik ketiga, data menjadi trademark-nya aplikasi, mengingatkan kita pada slogan “Intel Inside” yang telah melambungkan nama prosesor Intel di kalangan pengguna komputer. Trademark tersebut telah menjadi suatu garansi kepercayaan dari pengguna akan kemampuan komputer yang akan ataupun sudah dibelinya. Maksud yang sama juga diusung oleh karakteristik ketiga ini, dimana penyuplai data akan memberikan trademark yang akan digunakan oleh pemilik website untuk memberikan garansi kepercayaan kepada pengunjungnya. Sebagai contoh adalah “Nevteq Onboard” untuk data peta pada sistem navigasi GPS dan “Powered by Google” untuk dukungan Google Maps pada peta dunia berbasis web. Sedangkan karakteristik selanjutnya, web 2.0 sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service). Produsen yang memberikan pelayanan yang cepat dan bagus, akan menjadi pilihan pengguna. Karakteristik kelima, dukungan pada pemrograman yang sederhana dan ide akan web service atau RSS. Ketersediaan RSS akan menciptakan kemudahan untuk di-remix oleh website lain dengan menggunakan tampilannya masing-
masing dan dukungan pemrograman yang sederhana. Karakteristik keenam, software tidak lagi terbatas pada perangkat tertentu. Hal ini mempertegas posisi web sebagai platform dimana setiap perangkat dapat mengaksesnya. Komputer tidak lagi menjadi satu-satunya perangkat yang dapat menjalankan berbagai aplikasi di internet. Setiap aplikasi harus didesain untuk dapat digunakan pada komputer pribadi, perangkat genggam seperti ponsel dan PDA, ataupun server internet. Sedangkan karakteristik terakhir, adanya kemajuan inovasi pada antar-muka (interface) di sisi pengguna. Dukungan AJAX yang menggabungkan HTML, CSS, Javascript, dan XML pada Yahoo!Mail Beta dan Gmail membuat pengguna merasakan nilai lebih dari sekedar situs penyedia e-mail. Kombinasi media
komunikasi seperti Instant Messenger (IM) dan Voice over IP (VoIP) akan semakin memperkuat karakter Web 2.0 di dalam situs tersebut.
Kunci Perbedaan
Menurut Wikipedia, yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 2.0 dan Web 1.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet. Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lainnya, kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut membantu memperkuat perbedaan pada Web 2.0. Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web 2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0. Yang terpenting bukanlah klaim sebagai Web 2.0, namun mampukah dampak perkembangan tersebut menjembatani pengguna internet de gan kepentingan perusahaan, komunitas, atau Anda dengan menggunakan Web 2.0? (sumber : Ridwan Sanjaya, http://ridwansanjaya.blogspot.com/2006/07/web-20-gelombang-baru-di-dunia.html)